Monday, August 24, 2020

kamu ada hari ini untuk menerima dirimu kemarin,


Berhenti berubah supaya diterima orang lain,
berubahlah supaya menerima dirimu yang kemarin.


Di sebuah kisah yang harus berpisah, ada orang-orang yang membuat kisah untuk saling menyalahkan.

Entah itu menyalahkan pihak sebagai kamu, aku, mereka atau bahkan dunia.

Padahal dari sebuah perpisahan bukan perihal perpisahannya yang mesti dikenang, juga bukan tentang akhir yang harus berpisah, tetapi perihal proses yang pada akhirnya akan lebih mendewasakan.

Jika masih saja berselimut luka hatimu, mana bisa menerima setiap hal baru.

Perasaan yang terluka itu, menggerakan ia untuk mencari pembenaran mengapa kisahnya harus berakhir.

Apakah bahagia bila kita sibuk menghitung apa yang udah kita beri untuk dia yang menerima lalu melupa?

Hey, kamu itu bahkan juga sebuah pemberian di semesta ini jangan merasa besar untuk hal itu.

Dan lalu, kamu enggan berkisah karena dihantui akhir perpisahan.

Ya mungkin kamu trauma akan kisah itu, sampai beranggapan setiap kisah akan berakhir perpisahan yang sama.

Kita ini sekedar singgah yang tidak sepantasnya menjadi asing.

Pandai-pandailah menyampai rasa agar kamu tidak mudah menjadi terluka.

Bersikaplah pada porsi yang ada, kamu ga harus membenci dia yang melukai, ga menjadi lupa agar tidak mengenal kembali.

Suatu saat kamu harus kembali berdamai, pada sang pemberi luka atau pada luka itu sendiri.

Berpikirlah untuk tidak perlu menyalahkan.

Aku mungkin tidak mengalami kisah yang pernah kamu alami, tidak pula mereka yang hanya menyalahkan kamu atas kisah itu.

Tapi kamu sendiri tau apa yang terbaik untuk dirimu.

Berdamai pada dirimu yang lalu, untuk dirimu yang akan datang, mari kita buat perubahan.

Kamu ga selemah itu kan, hingga bertempat pada ketidakberdayaan.

Punya masalalu, artinya kamu punya nyali mampu melewatinya.

Jangan berusaha melupakan, berusahalah menerima.

Karena menutup luka bukan dengan melupakan,
itu lebih karena sebuah penerimaan.

Mau itu kisah yang baik, atau kisah yang buruk itu tetap sebuah kisah yang telah berhasil kita lalui.

Begitupula masalalu, yang buruk jadikan pelajaran, yang baik jadikan kenangan.

Mau itu indah atau duka masalalu tetaplah disana sebatas kenangan.

Ada kenangan yang pantas diingat, ada kenangan yang pantasnya memang lebih baik dilupakan.

Kamu hari ini adalah hasil penerimaan dirimu yang kemarin.

Karenanya, belajarlah untuk menerima baik buruk dirimu kemarin dengan lebih baik.


Sunday, August 16, 2020

maka cukuplah, agar menjadi cukup


Ga harus tinggi, agar kamu cukup terlihat.

Ga harus menjulang, agar kamu cukup ingin disanjung.


Ga harus berada, agar kamu cukup untuk memberi.

Cukuplah merasa cukup agar kamu tercukupi.

Bedakan mana kebutuhan, dan yang mana sekedar menjadi keinginan.

Kamu butuh tetapi tidak ingin, lebih baik dari kamu ingin tetapi tidak butuh.

Mungkin kamu tidak diberi apa yang kamu inginkan, tetapi coba dipikir lagi, apa yang kamu butuhkan sudahkan terpenuhi.

Dan jika kebutuhan itu sebuah ujian, maka in syaa allah selalu ada penyelesaiannya.

Dalam hidup, ada kala nya kamu meminta pada tuhan agar memenuhi harapan sesuai keinginan kamu.

Ada harapan yang memang belum terkabul, banyak juga yang telah terkabul.

Tetapi beberapa yang telah terkabul, jarang sekali kamu merasa bersyukur akan hal itu.

Mungkin bukan karena kamu tidak mensyukuri, tetapi kamu lupa pernah menyelipkan keinginan itu pada doa.

Oleh karenanya, kamu tidak mensyukuri dengan caramu, padahal tuhan mengabulkan itu dengan caranya.

Beberapa ingin yang besar jika terlalu diinginkan, sadar atau tidak perlahan akan memudarkan ingin lainnya.

Bukan tuhan telah melewatkan keinginan itu, hanya kamu tidak mengetahui bagaimana cara tuhan mengabulkan.

Sehingga, kamu merasa tuhan tidak mendengar
doa-doa mu.

Pernah tidak? menurutmu hal itu mustahil bagimu ternyata hal itu benar terjadi.

Bagaimana bisa, ya untuk menyadarkan kamu, atas kuasa tuhan itu ada, dan agar kamu jangan berpikir itu sesuatu yang mustahil baginya.

Hei maaf, aku disini bukan sedang menasehati apa yang benar maupun salah.

Lagi dan lagi aku hanya berbagi, saling mengingatkan bukankah indah.

Dan kamu jangan berpikir bisa sampai di tulisan ini, karena sebuah kebetulan.

Tidak ada itu kebetulan, percayalah ini bagian dari kisah sang takdir.

Aku juga tidak berpikir kalian membaca ini karena kebetulan, aku percaya ini memang ditakdirkan.

Bisa jadi ini bagian dari takdirmu atau takdirku yang bisa dirubah, dan mungkin bagian takdirmu atau takdirku yang tidak bisa dirubah.

Tetap saja, aku percaya takdir kita.

ayat 117 Surah Al-Baqarah : إِذا قَضى‏ أَمْراً فَإِنَّما يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ "Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".

Kun fayakun.

Ketetapan tuhan sudah pada porsi yang tepat, kita hanya harus menerima dan tidak berburuk sangka.

Hei bukankah kamu tau berburuk sangka itu sering kali membutakan akal pikiran.

Dan prasangka buruk akan membawamu ke sebuah kesesatan.

Kita bagai musafir di padang semesta yang luas ini,
dan dunia sebagai ladang mencari perbekalan.

Bekal milikmu, menentukan tujuan akhirmu nantinya.
Bekal milikku, menentukan tujuan akhirku nantinya.

Sekali lagi maaf untuk setiap tulisan ini bila ada kesalahan, bisakah bantu ingatkan padaku.

Aku manusia, masih belajar, haus akan pengalaman minim ingatan, bisa disebut pelupa.

Yang benar bukan pada tulisan ini, bukan pula padaku.
Kebenaran ada padanya, tuhan yang maha benar.

Friday, August 14, 2020

"harimu hari ini"


menjadi lebih tegar, disetiap takdir cerita kita memang butuh air mata.

Pernah di titik ini,

Bingung cara menentukan sikap,
Karna tau pandangan orang tentang diri kita.
Sedang pandangan itu ada banyak sisi, tapi fokus kita malah pandangan yang kurang baik kan.
Berusaha selalu ngisi kekurangan padahal juga udah punya kelebihan.
Tapi tetep ngerasa ga puas, masih ada aja yang kurang.
haus karna nurutin nafsu ga akan habis, yang ada cuma ngelumpuhin akal.

Pernah merasa begini?

Ngerasa sendiri, ga ada yang mau ngertiin,
Semua bahagia tapi ga satupun yang peduli perasaanmu.

Selalu ngerasa salah ga pernah bener,
ga berguna lemah ga bisa apa-apa.

Detik, menit, jam tetap berjalan entah kamu siap atau belum, entah kamu ingin atau enggan, entah kamu lelah atau saat merasa duniamu berhenti.

Mereka tetap bejalan pada ketetapan, maka dunia ini bukan milikmu sendiri jika kamu lupa.

Bukan semesta yang harus memahamimu, kamu yang semestinya memahami ini.

Sampai mana bahagiamu hari ini kau ciptakan?
Sudah kah lebih jauh dari kemarin,
Batas mana kesabaranmu hari ini kau lampaui?
mampu tidak melewati batas yang lalu,
Pada siapa harapamu kau gantungkan?
masih sanggup berharap esok hari.

Seperti halaman buku yang belum terbaca, kamu tidak memiliki cerita di lembar selanjutnya.

Jangan sering berekspektasi sendiri, berprasangka sendiri, mengada-ada yang belum pasti mau itu baik atau buruk.

Kita ga punya kekuasaan atas hal tersebut.

Bukan tentang pesimis, boleh punya mimpi tapi tetap ingat cara menjadikan itu nyata.

Kita ini pejuang dalam kisah kita sendiri, jadi kita pemeran tanpa lakon pengganti.

Wajar kalo bahagia, luka, senang, sedih, jatuh, bangun kita yang harus jalani, dan bukan untuk orang lain pahami.

Harus lebih tangguh dari kita sebelumnya, tangis ga jadiin kamu terlihat lemah mengiba, itu tanda kamu manusia utuh sudah sepantasnya punya rasa.

Baik senang maupun sedih manusiawi kok,
tapi inget ga berlebihan ya.

Tau sendirikan, kalo yang berlebihan ga pernah berakhir baik.

Tabahlah, kuat, tetap semangat bukan untuk siapapun hanya untuk dirimu sendiri dulu.
prioritasin diri sendiri di beberapa hal, ga jadiin kamu buruk tuh, kan belajar peduli sama diri sendiri dulu baru bisa bener-bener peduli ke orang.

Hari ini berat mungkin, tapi masih ada hari esok menunggumu.

Hari ini mungkin sulit dilalui , tapi masih ada hari esok yang butuh kamu hadapi.

Aku tau, cuma sekedar berkata tanpa merasa mungkin terdengar seperti bualan penunda luka.

Barangkali kata-kata ini ada salahnya, aku minta ingatkan padaku lekas kita benarkan bersama.

Dan kuharap, ini bisa sedikit meringankan lelah harimu hari ini.

Kamu ga sendiri, aku bersamamu, maka tulisan ini sebagai kehadiranku untukmu.

Tuesday, August 11, 2020

setiap hal itu beralasan,


Ada alasan,
Untuk itu kita ada.

Jatuh, maka dari itu ada pula bangun,
buruk, maka dari itu ada pula baik,
kecewa, maka dari itu ada pula harapan,
sedih, maka dari itu ada pula senang,
luka, maka dari itu ada pula sembuh,
pergi, maka dari itu ada pula pulang,
hilang, maka dari itu ada pula kembali,
jauh, maka dari itu ada pula dekat,
ada, maka dari itu ada pula ga ada.

Tanpa jawab, tanya tak pernah utuh.
tanpa bersama siang, malam tak pernah tangguh.

Alasan bukan hanya sekedar untuk beralasan.

Gak bener kalo apa yang sebenarnya bener di pura-purakan.

Kamu boleh jatuh tapi tidak berpura-pura harus bangun.
kamu boleh buruk tapi tidak berpura-pura seolah baik.
kamu boleh kecewa tapi tidak berpura-pura memberi harapan.
kamu boleh senang tapi tidak berpura-pura menghibur kesedihan.
kamu boleh terluka tapi tidak berpura-pura menjadi sembuh.
kamu boleh pergi tapi tidak berpura-pura ingin pulang.
kamu boleh hilang tapi tidak berpura-pura kembali.
kamu boleh jauh tapi tidak berpura-pura mendekat.
kamu boleh ada tapi tidak berpura-pura memilih ga ada.

Jangan bingung, kalo ngerasa kenapa setiap hal itu ada alasannya.
Soalnya, apa yang ada asalnya dari apa yang ga ada.

Dalam hidup, kita ga bisa ngatur,
ini harus begini, ini harus begitu.
Sebab semua ada alasannya.
Gimana itu bakal berakhir, tergantung sama pilihan kita
menjalaninya, atau malah mau stuck ga move on diem di situ aja? boleh, siapa yang larang? siapa yang nantinya rugi?
mending kalo yang rugi cuma diri sendiri, gimana kalo ngerugiin orang juga?
Nah, makannya baik-baik milih dan percaya sama alasan itu sendiri.

Kalo kamu jatuh, harus punya alasan untuk bangun,
kalo kamu buruk, harus punya alasan untuk baik,
kalo kamu kecewa, harus punya alasan untuk berharap,
kalo kamu sedih, harus punya alasan untuk senang,
kalo kamu terluka, harus punya alasan untuk sembuh,
kalo kamu pergi, harus punya alasan untuk pulang,
kalo kamu hilang, harus punya alasan untuk kembali,
kalo kamu jauh, harus punya alasan untuk mendekat,
kalo kamu ada, harus punya alasan untuk ga ada.

Thursday, August 6, 2020

hidup ya buat hidup,


Hidup untuk hidup,

Hiduplah bukan karena kamu ingin hidup tetapi hiduplah karena kamu harus hidup,
Saat kamu lelah ga punya alasan hidup,
Kamu cukup tau, kamu hidup ga lagi beralasan.

Diantara banyak nya alasan untuk berhenti dan lelah hidup, kamu cuma butuh satu alasan untuk tetap bertahan hidup.

Entah itu tentang senyum setiap kamu menatap cermin.

Atau tentang kenyataan yg terdengar sepele seperti ini,

 "dari sekian banyak sperma menuju sel telur, entah mengapa kamu yang terpilih, kamu yg bertahan, kamu yang menjadi dirimu yang sekarang".

Kamu hebat kamu kuat, aku yakin kamu bisa hadapin ini.

bahagia itu pilihan, dan kamu yg milih.

jangan tinggalkan dunia,
bukan dunia yg membuatmu tidak bahagia.

Tinggalkan apa yg menjadi sebab kamu tidak bahagia.

Karena itu yang bisa bikin kamu hidup sebenarnya hidup.

Tetep semangat!1!

Tangguhlah, tumbuhlah menjadi lebih dari apa yang kamu peroleh kemarin.

Buat esokmu mudah dijalani, indah dilewati.

Hiduplah, tanpa mencari alasan.

Hiduplah untuk hidup itu sesungguhnya.


Wednesday, August 5, 2020

yuk belajar ga insecure,


Banyakin bersyukur biar jauh dari insecure,

Kok aku beda sih? Kenapa aku bisa beda? Kenapa ga cantik? Kenapa ga gini? Kenapa ga gitu?

Berbeda bukan berarti kamu aneh,

Toh berbeda ada buat keberagaman,
Kalo sama semua, ga ada tuh yang namanya saling melengkapi.
 
Ga harus sibuk mencari kesempurnaan, selagi kamu makhluk berstatus manusia,
QS. Attin ayat 4 :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Artinya:

“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Iya sempurna, bukan berarti ga pernah salah,
Sempurna mulai dari kebaikan sampai sempurna keburukan.

lengkaplah segala karakter, sifat, sikap dan tindakan manusia apapun itu. sehingga kita menjadi sempurna karena segala hal yang telah disertakan pada diri kita dalam penciptaan.

Tinggal gimana cara kita memanfaatkan, menerima, mensyukuri apa yang udah diberikan.

Penasehat terbaik ialah diri sendiri,
Jadi aku bukan mau nasehatin karna aku bener, tapi karna aku manusia yang pengen belajar berbagi, ga rugi kok sama-sama belajar.

Kalo aku insecure sering ngomong ke diri sendiri, ini aku berbagi ya bukan ada maksud lain, kalo lagi insecure cobain deh barangkali ampuh.

"Heyy cantik, kamu itu cantik bukan karna apa yang ada di kamu tapi karna apa adanya dirimu,

Cantik gak melulu tentang fisik...
Cantik itu kamu ,

Dan kamu itulah kecantikan itu..
okeee..
kamu cuma punya dua tangan gk bisa nutup mulut mereka, tapi kamu bisa pake tangan itu buat tutup telinga..

Anggap angin lalu yang jatuhin daun di ranting bukan jatuhin percaya dirimu,

mereka yang suka kamu akan selalu liat sisi baikmu,
mereka yang gk suka kamu akan selalu nilai kamu buruk sekalipun kamu baik.

jadi dirimu apa adamu,
kamu adalah kamu yg tau dirimu itu tuhan sama kamu.

Penilaian manusia itu sekedar penilaian tanpa nilai, sedang penilaian tuhanmu itu penilaian tak ternilai.

harga, menghargai


Belajar berbesar hati, agar nantinya ga berendah diri,
Belajar menghargai agar nantinya lebih dihargai.


Yang hatinya besar, ia besar menerima maaf, besar menerima salah, begitupun besar rasa untuk menghargai.

Kalau sudah begitu, besar pula kita ingin menghargainya.

Menghargai diri sendiri itu penting ya,
perubahan kan asalnya dari diri sendiri dulu.

Kalo mau menghargai orang, mestilah di mulai dari menghargai diri sendiri.

Sama halnya kalo mau dihargai orang, ya hargai juga orang itu.

Makna harga menghargai,

Sesama manusia, bukan hal kecil untuk saling belajar menghargai.
Sudah saling mendewasakan diri, karna kita sama-sama manusia.

Begini prinsipnya, semua manusia pasti ingin dihargai, nah gimana bisa kewujud kalo satu sama lain ga mau belajar menghargai.

Bukan harga dalam artian nominal ya,
Tapi dihargai dalam bentuk perlakuan, dan perkataan.

Namanya kita belajar, pasti ada aja jatuh bangunnya,
entah kita udah berusaha menghargai tapi ga balik di hargai, atau kita berusaha memahami tapi ga balik di pahami.

Kita kan belajar buat diri sendiri, bukan buat siapapun dalam hal apapun,
Jadi, menghargainya ga pilih memilih, ga pandang memandang siapa dia siapa kita.

Membumi untuk melangit.

Untuk belajar, jangan kapok yaa, tetep belajar lagi!1!
Kita kan belajar, ga apa kalau jatuh bangun.
Yang salah, udah jatuh ga bangun-bangun,
Alamat berabe nih .

Inget ini ga? man jadda wajada  مَنْ جَدَّ وَجَدَ siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat.

Yang jelas mah, usaha ga pernah mengkhianati hasil, asalkan kita yakin sama usaha kita.

Saturday, August 1, 2020

apa ada mu,


Apa ada mu,

Pernah ga ngerasa orang-orang ga terima kamu apa adanya.

Kok kamu begini sih, kok kamu begitu sih, jangan gini dong, jangan gitu dong, harus ini, harus itu, yang bener gini, yang bener gitu.

Yee, emang w jin nya aladdin bisa lu suruh-suruh dengan sesuka mau mu. Off baperan ¿

Key sip, mulai ngawur.. sans biar ga gerah kita begerah( bahasa asal bercanda, alias guyon cuy).

Tau dah gelap, pengen beli Aice aja!1! Eeh baper kan.

Jangan sedih, jangan kecewa, jangan berburuk sangka.

Jangan juga jadi apa yang orang lain pikirkan, tapi jadilah apa yang kamu inginkan.

kamu ga bisa minta orang untuk terima kamu, karna mereka yang memahami ga perlu di minta untuk itu.

Mereka yang ingin memahami ga akan mempertanyakan tentangmu.

Mereka menerimamu tentu dengan apa adanya dirimu.

Kenapa kita ga sama, bukan karna kita berbeda.

Tapi karna untuk saling memahami, saling melengkapi, saling menerima.

Tau kan, kalo lingkaran ga bisa diisi sama bentuk lingkaran yang sama.

Orang laki sesama laki aja jelas pembunuhan generasi umat manusia.

Bukan maksud mau nyinggung yang kaum begini ya, cuma sekedar contoh nyata.

Sering ga sih,lebih mikirin penilaian orang, 
timbang kita mikirin mau nya diri sendiri, pasti sering.

ga boong, sering begitu jujur dah iya kan.
ehe, gapapa wajar aja gitu soalnya manusia tuh makhluk sosial.

Pada dasarnya ga bisa hidup tanpa orang lain, tapi inget kita ga bisa hidup tanpa orang bukan penilaiannya.

Pusing dah kalo nurutin kata orang muluk.
Nah loh, tapi jangan pula ngerasa paling bener ya.

Kalo salah belajar terima, kalo bener jangan langsung besar kepala.

namanya manusia mah tempatnya salah, jadi saling mengingatkan boleh banget kok.

Yang baik mah harus banget di dengerin.

Kalo yang kurang baik, jangan dibawa sampe hati ntar sakit.

ga kasian hatinya tuh, kebanyakan nanggung penyakit.

Jadilah dirimu seutuhnya, apa yang ada di kamu ga bakal ada di orang lain.

Yang suka copas mah ga berdaya.

Ya kalo wujud fisik bisa sama, tapi ada hal yang bukan dari penglihatan mata bisa di rasa.

Jadi ga perlu rendah diri, ngerasa ga diinginkan, harus ngikutin kata orang.

Kalo kamu lupa, coba deh inget lagi siapa yang selalu nerima kamu keadaan apapun dan di saat kapanpun.

Percaya deh, kamu itu ga sendiri.!1

Meskipun lupaan, jangan sampe lupa kalo "kamu itu ga  sendiri ya."

be what you want to be, not what others want to see.
(Unknown)

Kamu adalah dirimu, menerima itu sama dengan menghargai keberadaanmu.

Yang menerima apa ada mu,
Sama dengan menginginkan keberadaanmu.