Kumpulan ungkapan kata quotes puitis beserta gambar. Kata tak punya tangan maupun kaki tetapi kata mampu menjangkau belahan bumi manapun, mampu menggapai hati siapapun. tak jarang, kata-kata mampu menembus alam bawah sadar sehingga mampu mesugesti hal positif pada setiap pembacanya, juga kata-kata yang membangun dapat memotivasi saat sedang tidak baik-baik saja. Selain dukungan keluarga, dan sahabat serta orang terdekat kita pun butuh dukungan untuk diri sendiri dari kita sendiri.
Saturday, October 17, 2020
Tuesday, September 1, 2020
perihal demi,
Aku demi kamu untukmu yang demikian,
Ada seseorang yang demi untuk orang lain rela mematahkan hatinya sendiri, rela kehilangan dirinya sendiri, rela bangun kemudian jatuh berkali-kali, rela menjadi apa yang dia tidak inginkan, rela menangis untuk bahagia seseorang, dan itu semua karena demi.
Jangan mengutuk kebodohannya, dia bahkan sering kali mengutuk diri sendiri.
Baik atau buruk, untuk dia itu semua karena perihal demi.
Jika air mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah.
Mungkin dia mengikuti prinsip air, terus mengalir saja tapi dia lupa air juga sering terbentur batu, melewati tempat curam, bertemu berbagai tempat yang harus diisi sesuai bentuk masing-masing, dan kemungkinan terburuk terbawa arus tak bisa kembali.
Satu hal yang lupa dia pahami, bahwa air sumber kehidupan, maka ia sangat berarti.
Air itu tangguh, berani, mengalir untuk menghidupi dan dia ingin seperti air itu.
Terkadang dia tidak tau demi siapa mengungkapkan siapa dirinya.
Dan sebuah pengungkapan tidak lah berarti tanpa pengakuan bukan?
Kita punya beberapa hal yang berat untuk diungkapkan, namun dengan mudah seseorang meminta jawaban atas pertanyaan yang bahkan kita enggan mengungkapnya.
Yang ditanya ini serba ga enakan demi ngejawab.
Yang ditanya ini serba mendahulukan demi perasaan orang timbang perasaan sendiri.
Yang ditanya ini rela rapuh demi untuk mengulang hal yang sama.
Kamu boleh saja bertanya, tapi tidak menghakimi apa yang baik atau buruk menurutmu untuk dia lakukan.
Bertanya memang menunjukkan rasa kepedulian, tetapi jika dilakukan berulang-ulang itu bisa menjadi bomerang.
Bukan bagi yang bertanya, tapi bagi perasaan si penjawab.
Pada saat seseorang sudah belajar menerima suatu hal dengan pergulatan batin yang berat, sangat mungkin dinding kekuatan itu roboh karena satu pertanyaan yang sudah ia jelaskan namun kamu lupakan.
Ya bisa jadi kamu ga tau seberapa sulit dia belajar menerima itu.
Bukan ga ingin dipedulikan, cuma aja dia jadi ragu itu bentuk kepedulian atau sekedar keingintahuan.
Boleh basa basi, tapi ingat juga jangan keterlaluan.
Kita ga tau isi hati manusia kan, entah berapa kali dia menghindari bahasan tak mengenakkan.
Lantas gimana dia bisa menutup luka itu dengan kisah baru jika terus saja dihantui pertanyaan perihal luka itu.
Ada seseorang yang demi untuk orang lain rela mematahkan hatinya sendiri, rela kehilangan dirinya sendiri, rela bangun kemudian jatuh berkali-kali, rela menjadi apa yang dia tidak inginkan, rela menangis untuk bahagia seseorang, dan itu semua karena demi.
Jangan mengutuk kebodohannya, dia bahkan sering kali mengutuk diri sendiri.
Baik atau buruk, untuk dia itu semua karena perihal demi.
Jika air mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah.
Mungkin dia mengikuti prinsip air, terus mengalir saja tapi dia lupa air juga sering terbentur batu, melewati tempat curam, bertemu berbagai tempat yang harus diisi sesuai bentuk masing-masing, dan kemungkinan terburuk terbawa arus tak bisa kembali.
Satu hal yang lupa dia pahami, bahwa air sumber kehidupan, maka ia sangat berarti.
Air itu tangguh, berani, mengalir untuk menghidupi dan dia ingin seperti air itu.
Terkadang dia tidak tau demi siapa mengungkapkan siapa dirinya.
Dan sebuah pengungkapan tidak lah berarti tanpa pengakuan bukan?
Kita punya beberapa hal yang berat untuk diungkapkan, namun dengan mudah seseorang meminta jawaban atas pertanyaan yang bahkan kita enggan mengungkapnya.
Yang ditanya ini serba ga enakan demi ngejawab.
Yang ditanya ini serba mendahulukan demi perasaan orang timbang perasaan sendiri.
Yang ditanya ini rela rapuh demi untuk mengulang hal yang sama.
Kamu boleh saja bertanya, tapi tidak menghakimi apa yang baik atau buruk menurutmu untuk dia lakukan.
Bertanya memang menunjukkan rasa kepedulian, tetapi jika dilakukan berulang-ulang itu bisa menjadi bomerang.
Bukan bagi yang bertanya, tapi bagi perasaan si penjawab.
Pada saat seseorang sudah belajar menerima suatu hal dengan pergulatan batin yang berat, sangat mungkin dinding kekuatan itu roboh karena satu pertanyaan yang sudah ia jelaskan namun kamu lupakan.
Ya bisa jadi kamu ga tau seberapa sulit dia belajar menerima itu.
Bukan ga ingin dipedulikan, cuma aja dia jadi ragu itu bentuk kepedulian atau sekedar keingintahuan.
Boleh basa basi, tapi ingat juga jangan keterlaluan.
Kita ga tau isi hati manusia kan, entah berapa kali dia menghindari bahasan tak mengenakkan.
Lantas gimana dia bisa menutup luka itu dengan kisah baru jika terus saja dihantui pertanyaan perihal luka itu.
Maka cobalah untuk menghargai demi itu, untuk dirinya yang demikian.
Monday, August 24, 2020
kamu ada hari ini untuk menerima dirimu kemarin,
Berhenti berubah supaya diterima orang lain,
berubahlah supaya menerima dirimu yang kemarin.
Di sebuah kisah yang harus berpisah, ada orang-orang yang membuat kisah untuk saling menyalahkan.
Entah itu menyalahkan pihak sebagai kamu, aku, mereka atau bahkan dunia.
Padahal dari sebuah perpisahan bukan perihal perpisahannya yang mesti dikenang, juga bukan tentang akhir yang harus berpisah, tetapi perihal proses yang pada akhirnya akan lebih mendewasakan.
Jika masih saja berselimut luka hatimu, mana bisa menerima setiap hal baru.
Perasaan yang terluka itu, menggerakan ia untuk mencari pembenaran mengapa kisahnya harus berakhir.
Apakah bahagia bila kita sibuk menghitung apa yang udah kita beri untuk dia yang menerima lalu melupa?
Hey, kamu itu bahkan juga sebuah pemberian di semesta ini jangan merasa besar untuk hal itu.
Dan lalu, kamu enggan berkisah karena dihantui akhir perpisahan.
Ya mungkin kamu trauma akan kisah itu, sampai beranggapan setiap kisah akan berakhir perpisahan yang sama.
Kita ini sekedar singgah yang tidak sepantasnya menjadi asing.
Pandai-pandailah menyampai rasa agar kamu tidak mudah menjadi terluka.
Bersikaplah pada porsi yang ada, kamu ga harus membenci dia yang melukai, ga menjadi lupa agar tidak mengenal kembali.
Suatu saat kamu harus kembali berdamai, pada sang pemberi luka atau pada luka itu sendiri.
Berpikirlah untuk tidak perlu menyalahkan.
Aku mungkin tidak mengalami kisah yang pernah kamu alami, tidak pula mereka yang hanya menyalahkan kamu atas kisah itu.
Tapi kamu sendiri tau apa yang terbaik untuk dirimu.
Berdamai pada dirimu yang lalu, untuk dirimu yang akan datang, mari kita buat perubahan.
Kamu ga selemah itu kan, hingga bertempat pada ketidakberdayaan.
Punya masalalu, artinya kamu punya nyali mampu melewatinya.
Jangan berusaha melupakan, berusahalah menerima.
Karena menutup luka bukan dengan melupakan,
itu lebih karena sebuah penerimaan.
Mau itu kisah yang baik, atau kisah yang buruk itu tetap sebuah kisah yang telah berhasil kita lalui.
Begitupula masalalu, yang buruk jadikan pelajaran, yang baik jadikan kenangan.
Mau itu indah atau duka masalalu tetaplah disana sebatas kenangan.
Ada kenangan yang pantas diingat, ada kenangan yang pantasnya memang lebih baik dilupakan.
Kamu hari ini adalah hasil penerimaan dirimu yang kemarin.
Karenanya, belajarlah untuk menerima baik buruk dirimu kemarin dengan lebih baik.
berubahlah supaya menerima dirimu yang kemarin.
Di sebuah kisah yang harus berpisah, ada orang-orang yang membuat kisah untuk saling menyalahkan.
Entah itu menyalahkan pihak sebagai kamu, aku, mereka atau bahkan dunia.
Padahal dari sebuah perpisahan bukan perihal perpisahannya yang mesti dikenang, juga bukan tentang akhir yang harus berpisah, tetapi perihal proses yang pada akhirnya akan lebih mendewasakan.
Jika masih saja berselimut luka hatimu, mana bisa menerima setiap hal baru.
Perasaan yang terluka itu, menggerakan ia untuk mencari pembenaran mengapa kisahnya harus berakhir.
Apakah bahagia bila kita sibuk menghitung apa yang udah kita beri untuk dia yang menerima lalu melupa?
Hey, kamu itu bahkan juga sebuah pemberian di semesta ini jangan merasa besar untuk hal itu.
Dan lalu, kamu enggan berkisah karena dihantui akhir perpisahan.
Ya mungkin kamu trauma akan kisah itu, sampai beranggapan setiap kisah akan berakhir perpisahan yang sama.
Kita ini sekedar singgah yang tidak sepantasnya menjadi asing.
Pandai-pandailah menyampai rasa agar kamu tidak mudah menjadi terluka.
Bersikaplah pada porsi yang ada, kamu ga harus membenci dia yang melukai, ga menjadi lupa agar tidak mengenal kembali.
Suatu saat kamu harus kembali berdamai, pada sang pemberi luka atau pada luka itu sendiri.
Berpikirlah untuk tidak perlu menyalahkan.
Aku mungkin tidak mengalami kisah yang pernah kamu alami, tidak pula mereka yang hanya menyalahkan kamu atas kisah itu.
Tapi kamu sendiri tau apa yang terbaik untuk dirimu.
Berdamai pada dirimu yang lalu, untuk dirimu yang akan datang, mari kita buat perubahan.
Kamu ga selemah itu kan, hingga bertempat pada ketidakberdayaan.
Punya masalalu, artinya kamu punya nyali mampu melewatinya.
Jangan berusaha melupakan, berusahalah menerima.
Karena menutup luka bukan dengan melupakan,
itu lebih karena sebuah penerimaan.
Mau itu kisah yang baik, atau kisah yang buruk itu tetap sebuah kisah yang telah berhasil kita lalui.
Begitupula masalalu, yang buruk jadikan pelajaran, yang baik jadikan kenangan.
Mau itu indah atau duka masalalu tetaplah disana sebatas kenangan.
Ada kenangan yang pantas diingat, ada kenangan yang pantasnya memang lebih baik dilupakan.
Kamu hari ini adalah hasil penerimaan dirimu yang kemarin.
Karenanya, belajarlah untuk menerima baik buruk dirimu kemarin dengan lebih baik.
Sunday, August 16, 2020
maka cukuplah, agar menjadi cukup
Ga harus tinggi, agar kamu cukup terlihat.
Ga harus menjulang, agar kamu cukup ingin disanjung.
Ga harus berada, agar kamu cukup untuk memberi.
Cukuplah merasa cukup agar kamu tercukupi.
Bedakan mana kebutuhan, dan yang mana sekedar menjadi keinginan.
Kamu butuh tetapi tidak ingin, lebih baik dari kamu ingin tetapi tidak butuh.
Mungkin kamu tidak diberi apa yang kamu inginkan, tetapi coba dipikir lagi, apa yang kamu butuhkan sudahkan terpenuhi.
Dan jika kebutuhan itu sebuah ujian, maka in syaa allah selalu ada penyelesaiannya.
Dalam hidup, ada kala nya kamu meminta pada tuhan agar memenuhi harapan sesuai keinginan kamu.
Ada harapan yang memang belum terkabul, banyak juga yang telah terkabul.
Tetapi beberapa yang telah terkabul, jarang sekali kamu merasa bersyukur akan hal itu.
Mungkin bukan karena kamu tidak mensyukuri, tetapi kamu lupa pernah menyelipkan keinginan itu pada doa.
Oleh karenanya, kamu tidak mensyukuri dengan caramu, padahal tuhan mengabulkan itu dengan caranya.
Beberapa ingin yang besar jika terlalu diinginkan, sadar atau tidak perlahan akan memudarkan ingin lainnya.
Bukan tuhan telah melewatkan keinginan itu, hanya kamu tidak mengetahui bagaimana cara tuhan mengabulkan.
Sehingga, kamu merasa tuhan tidak mendengar
doa-doa mu.
Pernah tidak? menurutmu hal itu mustahil bagimu ternyata hal itu benar terjadi.
Bagaimana bisa, ya untuk menyadarkan kamu, atas kuasa tuhan itu ada, dan agar kamu jangan berpikir itu sesuatu yang mustahil baginya.
Hei maaf, aku disini bukan sedang menasehati apa yang benar maupun salah.
Lagi dan lagi aku hanya berbagi, saling mengingatkan bukankah indah.
Dan kamu jangan berpikir bisa sampai di tulisan ini, karena sebuah kebetulan.
Tidak ada itu kebetulan, percayalah ini bagian dari kisah sang takdir.
Aku juga tidak berpikir kalian membaca ini karena kebetulan, aku percaya ini memang ditakdirkan.
Bisa jadi ini bagian dari takdirmu atau takdirku yang bisa dirubah, dan mungkin bagian takdirmu atau takdirku yang tidak bisa dirubah.
Tetap saja, aku percaya takdir kita.
ayat 117 Surah Al-Baqarah : إِذا قَضى أَمْراً فَإِنَّما يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ "Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".
Kun fayakun.
Ketetapan tuhan sudah pada porsi yang tepat, kita hanya harus menerima dan tidak berburuk sangka.
Hei bukankah kamu tau berburuk sangka itu sering kali membutakan akal pikiran.
Dan prasangka buruk akan membawamu ke sebuah kesesatan.
Kita bagai musafir di padang semesta yang luas ini,
dan dunia sebagai ladang mencari perbekalan.
Bekal milikmu, menentukan tujuan akhirmu nantinya.
Bekal milikku, menentukan tujuan akhirku nantinya.
Sekali lagi maaf untuk setiap tulisan ini bila ada kesalahan, bisakah bantu ingatkan padaku.
Aku manusia, masih belajar, haus akan pengalaman minim ingatan, bisa disebut pelupa.
Yang benar bukan pada tulisan ini, bukan pula padaku.
Kebenaran ada padanya, tuhan yang maha benar.
Ga harus menjulang, agar kamu cukup ingin disanjung.
Ga harus berada, agar kamu cukup untuk memberi.
Cukuplah merasa cukup agar kamu tercukupi.
Bedakan mana kebutuhan, dan yang mana sekedar menjadi keinginan.
Kamu butuh tetapi tidak ingin, lebih baik dari kamu ingin tetapi tidak butuh.
Mungkin kamu tidak diberi apa yang kamu inginkan, tetapi coba dipikir lagi, apa yang kamu butuhkan sudahkan terpenuhi.
Dan jika kebutuhan itu sebuah ujian, maka in syaa allah selalu ada penyelesaiannya.
Dalam hidup, ada kala nya kamu meminta pada tuhan agar memenuhi harapan sesuai keinginan kamu.
Ada harapan yang memang belum terkabul, banyak juga yang telah terkabul.
Tetapi beberapa yang telah terkabul, jarang sekali kamu merasa bersyukur akan hal itu.
Mungkin bukan karena kamu tidak mensyukuri, tetapi kamu lupa pernah menyelipkan keinginan itu pada doa.
Oleh karenanya, kamu tidak mensyukuri dengan caramu, padahal tuhan mengabulkan itu dengan caranya.
Beberapa ingin yang besar jika terlalu diinginkan, sadar atau tidak perlahan akan memudarkan ingin lainnya.
Bukan tuhan telah melewatkan keinginan itu, hanya kamu tidak mengetahui bagaimana cara tuhan mengabulkan.
Sehingga, kamu merasa tuhan tidak mendengar
doa-doa mu.
Pernah tidak? menurutmu hal itu mustahil bagimu ternyata hal itu benar terjadi.
Bagaimana bisa, ya untuk menyadarkan kamu, atas kuasa tuhan itu ada, dan agar kamu jangan berpikir itu sesuatu yang mustahil baginya.
Hei maaf, aku disini bukan sedang menasehati apa yang benar maupun salah.
Lagi dan lagi aku hanya berbagi, saling mengingatkan bukankah indah.
Dan kamu jangan berpikir bisa sampai di tulisan ini, karena sebuah kebetulan.
Tidak ada itu kebetulan, percayalah ini bagian dari kisah sang takdir.
Aku juga tidak berpikir kalian membaca ini karena kebetulan, aku percaya ini memang ditakdirkan.
Bisa jadi ini bagian dari takdirmu atau takdirku yang bisa dirubah, dan mungkin bagian takdirmu atau takdirku yang tidak bisa dirubah.
Tetap saja, aku percaya takdir kita.
ayat 117 Surah Al-Baqarah : إِذا قَضى أَمْراً فَإِنَّما يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ "Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".
Kun fayakun.
Ketetapan tuhan sudah pada porsi yang tepat, kita hanya harus menerima dan tidak berburuk sangka.
Hei bukankah kamu tau berburuk sangka itu sering kali membutakan akal pikiran.
Dan prasangka buruk akan membawamu ke sebuah kesesatan.
Kita bagai musafir di padang semesta yang luas ini,
dan dunia sebagai ladang mencari perbekalan.
Bekal milikmu, menentukan tujuan akhirmu nantinya.
Bekal milikku, menentukan tujuan akhirku nantinya.
Sekali lagi maaf untuk setiap tulisan ini bila ada kesalahan, bisakah bantu ingatkan padaku.
Aku manusia, masih belajar, haus akan pengalaman minim ingatan, bisa disebut pelupa.
Yang benar bukan pada tulisan ini, bukan pula padaku.
Kebenaran ada padanya, tuhan yang maha benar.
Friday, August 14, 2020
"harimu hari ini"
menjadi lebih tegar, disetiap takdir cerita kita memang butuh air mata.
Pernah di titik ini,
Bingung cara menentukan sikap,
Karna tau pandangan orang tentang diri kita.
Sedang pandangan itu ada banyak sisi, tapi fokus kita malah pandangan yang kurang baik kan.
Berusaha selalu ngisi kekurangan padahal juga udah punya kelebihan.
Tapi tetep ngerasa ga puas, masih ada aja yang kurang.
haus karna nurutin nafsu ga akan habis, yang ada cuma ngelumpuhin akal.
Pernah merasa begini?
Ngerasa sendiri, ga ada yang mau ngertiin,
Semua bahagia tapi ga satupun yang peduli perasaanmu.
Selalu ngerasa salah ga pernah bener,
ga berguna lemah ga bisa apa-apa.
Detik, menit, jam tetap berjalan entah kamu siap atau belum, entah kamu ingin atau enggan, entah kamu lelah atau saat merasa duniamu berhenti.
Mereka tetap bejalan pada ketetapan, maka dunia ini bukan milikmu sendiri jika kamu lupa.
Bukan semesta yang harus memahamimu, kamu yang semestinya memahami ini.
Sampai mana bahagiamu hari ini kau ciptakan?
Sudah kah lebih jauh dari kemarin,
Batas mana kesabaranmu hari ini kau lampaui?
mampu tidak melewati batas yang lalu,
Pada siapa harapamu kau gantungkan?
masih sanggup berharap esok hari.
Seperti halaman buku yang belum terbaca, kamu tidak memiliki cerita di lembar selanjutnya.
Jangan sering berekspektasi sendiri, berprasangka sendiri, mengada-ada yang belum pasti mau itu baik atau buruk.
Kita ga punya kekuasaan atas hal tersebut.
Bukan tentang pesimis, boleh punya mimpi tapi tetap ingat cara menjadikan itu nyata.
Kita ini pejuang dalam kisah kita sendiri, jadi kita pemeran tanpa lakon pengganti.
Wajar kalo bahagia, luka, senang, sedih, jatuh, bangun kita yang harus jalani, dan bukan untuk orang lain pahami.
Harus lebih tangguh dari kita sebelumnya, tangis ga jadiin kamu terlihat lemah mengiba, itu tanda kamu manusia utuh sudah sepantasnya punya rasa.
Baik senang maupun sedih manusiawi kok,
tapi inget ga berlebihan ya.
Tau sendirikan, kalo yang berlebihan ga pernah berakhir baik.
Tabahlah, kuat, tetap semangat bukan untuk siapapun hanya untuk dirimu sendiri dulu.
prioritasin diri sendiri di beberapa hal, ga jadiin kamu buruk tuh, kan belajar peduli sama diri sendiri dulu baru bisa bener-bener peduli ke orang.
Hari ini berat mungkin, tapi masih ada hari esok menunggumu.
Hari ini mungkin sulit dilalui , tapi masih ada hari esok yang butuh kamu hadapi.
Aku tau, cuma sekedar berkata tanpa merasa mungkin terdengar seperti bualan penunda luka.
Barangkali kata-kata ini ada salahnya, aku minta ingatkan padaku lekas kita benarkan bersama.
Dan kuharap, ini bisa sedikit meringankan lelah harimu hari ini.
Kamu ga sendiri, aku bersamamu, maka tulisan ini sebagai kehadiranku untukmu.
Pernah di titik ini,
Bingung cara menentukan sikap,
Karna tau pandangan orang tentang diri kita.
Sedang pandangan itu ada banyak sisi, tapi fokus kita malah pandangan yang kurang baik kan.
Berusaha selalu ngisi kekurangan padahal juga udah punya kelebihan.
Tapi tetep ngerasa ga puas, masih ada aja yang kurang.
haus karna nurutin nafsu ga akan habis, yang ada cuma ngelumpuhin akal.
Pernah merasa begini?
Ngerasa sendiri, ga ada yang mau ngertiin,
Semua bahagia tapi ga satupun yang peduli perasaanmu.
Selalu ngerasa salah ga pernah bener,
ga berguna lemah ga bisa apa-apa.
Detik, menit, jam tetap berjalan entah kamu siap atau belum, entah kamu ingin atau enggan, entah kamu lelah atau saat merasa duniamu berhenti.
Mereka tetap bejalan pada ketetapan, maka dunia ini bukan milikmu sendiri jika kamu lupa.
Bukan semesta yang harus memahamimu, kamu yang semestinya memahami ini.
Sampai mana bahagiamu hari ini kau ciptakan?
Sudah kah lebih jauh dari kemarin,
Batas mana kesabaranmu hari ini kau lampaui?
mampu tidak melewati batas yang lalu,
Pada siapa harapamu kau gantungkan?
masih sanggup berharap esok hari.
Seperti halaman buku yang belum terbaca, kamu tidak memiliki cerita di lembar selanjutnya.
Jangan sering berekspektasi sendiri, berprasangka sendiri, mengada-ada yang belum pasti mau itu baik atau buruk.
Kita ga punya kekuasaan atas hal tersebut.
Bukan tentang pesimis, boleh punya mimpi tapi tetap ingat cara menjadikan itu nyata.
Kita ini pejuang dalam kisah kita sendiri, jadi kita pemeran tanpa lakon pengganti.
Wajar kalo bahagia, luka, senang, sedih, jatuh, bangun kita yang harus jalani, dan bukan untuk orang lain pahami.
Harus lebih tangguh dari kita sebelumnya, tangis ga jadiin kamu terlihat lemah mengiba, itu tanda kamu manusia utuh sudah sepantasnya punya rasa.
Baik senang maupun sedih manusiawi kok,
tapi inget ga berlebihan ya.
Tau sendirikan, kalo yang berlebihan ga pernah berakhir baik.
Tabahlah, kuat, tetap semangat bukan untuk siapapun hanya untuk dirimu sendiri dulu.
prioritasin diri sendiri di beberapa hal, ga jadiin kamu buruk tuh, kan belajar peduli sama diri sendiri dulu baru bisa bener-bener peduli ke orang.
Hari ini berat mungkin, tapi masih ada hari esok menunggumu.
Hari ini mungkin sulit dilalui , tapi masih ada hari esok yang butuh kamu hadapi.
Aku tau, cuma sekedar berkata tanpa merasa mungkin terdengar seperti bualan penunda luka.
Barangkali kata-kata ini ada salahnya, aku minta ingatkan padaku lekas kita benarkan bersama.
Dan kuharap, ini bisa sedikit meringankan lelah harimu hari ini.
Kamu ga sendiri, aku bersamamu, maka tulisan ini sebagai kehadiranku untukmu.
Tuesday, August 11, 2020
setiap hal itu beralasan,
Ada alasan,
Untuk itu kita ada.
Jatuh, maka dari itu ada pula bangun,
buruk, maka dari itu ada pula baik,
kecewa, maka dari itu ada pula harapan,
sedih, maka dari itu ada pula senang,
luka, maka dari itu ada pula sembuh,
pergi, maka dari itu ada pula pulang,
hilang, maka dari itu ada pula kembali,
jauh, maka dari itu ada pula dekat,
ada, maka dari itu ada pula ga ada.
Tanpa jawab, tanya tak pernah utuh.
tanpa bersama siang, malam tak pernah tangguh.
Alasan bukan hanya sekedar untuk beralasan.
Gak bener kalo apa yang sebenarnya bener di pura-purakan.
Kamu boleh jatuh tapi tidak berpura-pura harus bangun.
kamu boleh buruk tapi tidak berpura-pura seolah baik.
kamu boleh kecewa tapi tidak berpura-pura memberi harapan.
kamu boleh senang tapi tidak berpura-pura menghibur kesedihan.
kamu boleh terluka tapi tidak berpura-pura menjadi sembuh.
kamu boleh pergi tapi tidak berpura-pura ingin pulang.
kamu boleh hilang tapi tidak berpura-pura kembali.
kamu boleh jauh tapi tidak berpura-pura mendekat.
kamu boleh ada tapi tidak berpura-pura memilih ga ada.
Jangan bingung, kalo ngerasa kenapa setiap hal itu ada alasannya.
Soalnya, apa yang ada asalnya dari apa yang ga ada.
Dalam hidup, kita ga bisa ngatur,
ini harus begini, ini harus begitu.
Sebab semua ada alasannya.
Gimana itu bakal berakhir, tergantung sama pilihan kita
menjalaninya, atau malah mau stuck ga move on diem di situ aja? boleh, siapa yang larang? siapa yang nantinya rugi?
mending kalo yang rugi cuma diri sendiri, gimana kalo ngerugiin orang juga?
Nah, makannya baik-baik milih dan percaya sama alasan itu sendiri.
Kalo kamu jatuh, harus punya alasan untuk bangun,
kalo kamu buruk, harus punya alasan untuk baik,
kalo kamu kecewa, harus punya alasan untuk berharap,
kalo kamu sedih, harus punya alasan untuk senang,
kalo kamu terluka, harus punya alasan untuk sembuh,
kalo kamu pergi, harus punya alasan untuk pulang,
kalo kamu hilang, harus punya alasan untuk kembali,
kalo kamu jauh, harus punya alasan untuk mendekat,
kalo kamu ada, harus punya alasan untuk ga ada.
Untuk itu kita ada.
Jatuh, maka dari itu ada pula bangun,
buruk, maka dari itu ada pula baik,
kecewa, maka dari itu ada pula harapan,
sedih, maka dari itu ada pula senang,
luka, maka dari itu ada pula sembuh,
pergi, maka dari itu ada pula pulang,
hilang, maka dari itu ada pula kembali,
jauh, maka dari itu ada pula dekat,
ada, maka dari itu ada pula ga ada.
Tanpa jawab, tanya tak pernah utuh.
tanpa bersama siang, malam tak pernah tangguh.
Alasan bukan hanya sekedar untuk beralasan.
Gak bener kalo apa yang sebenarnya bener di pura-purakan.
Kamu boleh jatuh tapi tidak berpura-pura harus bangun.
kamu boleh buruk tapi tidak berpura-pura seolah baik.
kamu boleh kecewa tapi tidak berpura-pura memberi harapan.
kamu boleh senang tapi tidak berpura-pura menghibur kesedihan.
kamu boleh terluka tapi tidak berpura-pura menjadi sembuh.
kamu boleh pergi tapi tidak berpura-pura ingin pulang.
kamu boleh hilang tapi tidak berpura-pura kembali.
kamu boleh jauh tapi tidak berpura-pura mendekat.
kamu boleh ada tapi tidak berpura-pura memilih ga ada.
Jangan bingung, kalo ngerasa kenapa setiap hal itu ada alasannya.
Soalnya, apa yang ada asalnya dari apa yang ga ada.
Dalam hidup, kita ga bisa ngatur,
ini harus begini, ini harus begitu.
Sebab semua ada alasannya.
Gimana itu bakal berakhir, tergantung sama pilihan kita
menjalaninya, atau malah mau stuck ga move on diem di situ aja? boleh, siapa yang larang? siapa yang nantinya rugi?
mending kalo yang rugi cuma diri sendiri, gimana kalo ngerugiin orang juga?
Nah, makannya baik-baik milih dan percaya sama alasan itu sendiri.
Kalo kamu jatuh, harus punya alasan untuk bangun,
kalo kamu buruk, harus punya alasan untuk baik,
kalo kamu kecewa, harus punya alasan untuk berharap,
kalo kamu sedih, harus punya alasan untuk senang,
kalo kamu terluka, harus punya alasan untuk sembuh,
kalo kamu pergi, harus punya alasan untuk pulang,
kalo kamu hilang, harus punya alasan untuk kembali,
kalo kamu jauh, harus punya alasan untuk mendekat,
kalo kamu ada, harus punya alasan untuk ga ada.
Thursday, August 6, 2020
hidup ya buat hidup,
Hidup untuk hidup,
Hiduplah bukan karena kamu ingin hidup tetapi hiduplah karena kamu harus hidup,
Saat kamu lelah ga punya alasan hidup,
Kamu cukup tau, kamu hidup ga lagi beralasan.
Saat kamu lelah ga punya alasan hidup,
Kamu cukup tau, kamu hidup ga lagi beralasan.
Diantara banyak nya alasan untuk berhenti dan lelah hidup, kamu cuma butuh satu alasan untuk tetap bertahan hidup.
Entah itu tentang senyum setiap kamu menatap cermin.
Atau tentang kenyataan yg terdengar sepele seperti ini,
"dari sekian banyak sperma menuju sel telur, entah mengapa kamu yang terpilih, kamu yg bertahan, kamu yang menjadi dirimu yang sekarang".
Kamu hebat kamu kuat, aku yakin kamu bisa hadapin ini.
bahagia itu pilihan, dan kamu yg milih.
jangan tinggalkan dunia,
bukan dunia yg membuatmu tidak bahagia.
Tinggalkan apa yg menjadi sebab kamu tidak bahagia.
Karena itu yang bisa bikin kamu hidup sebenarnya hidup.
Tetep semangat!1!
Tangguhlah, tumbuhlah menjadi lebih dari apa yang kamu peroleh kemarin.
Buat esokmu mudah dijalani, indah dilewati.
Hiduplah, tanpa mencari alasan.
Hiduplah untuk hidup itu sesungguhnya.
Wednesday, August 5, 2020
yuk belajar ga insecure,
Banyakin bersyukur biar jauh dari insecure,
Kok aku beda sih? Kenapa aku bisa beda? Kenapa ga cantik? Kenapa ga gini? Kenapa ga gitu?
Berbeda bukan berarti kamu aneh,
Toh berbeda ada buat keberagaman,
Kalo sama semua, ga ada tuh yang namanya saling melengkapi.
Ga harus sibuk mencari kesempurnaan, selagi kamu makhluk berstatus manusia,
QS. Attin ayat 4 :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Iya sempurna, bukan berarti ga pernah salah,
Sempurna mulai dari kebaikan sampai sempurna keburukan.
lengkaplah segala karakter, sifat, sikap dan tindakan manusia apapun itu. sehingga kita menjadi sempurna karena segala hal yang telah disertakan pada diri kita dalam penciptaan.
Tinggal gimana cara kita memanfaatkan, menerima, mensyukuri apa yang udah diberikan.
Penasehat terbaik ialah diri sendiri,
Jadi aku bukan mau nasehatin karna aku bener, tapi karna aku manusia yang pengen belajar berbagi, ga rugi kok sama-sama belajar.
Kalo aku insecure sering ngomong ke diri sendiri, ini aku berbagi ya bukan ada maksud lain, kalo lagi insecure cobain deh barangkali ampuh.
"Heyy cantik, kamu itu cantik bukan karna apa yang ada di kamu tapi karna apa adanya dirimu,
Kok aku beda sih? Kenapa aku bisa beda? Kenapa ga cantik? Kenapa ga gini? Kenapa ga gitu?
Berbeda bukan berarti kamu aneh,
Toh berbeda ada buat keberagaman,
Kalo sama semua, ga ada tuh yang namanya saling melengkapi.
Ga harus sibuk mencari kesempurnaan, selagi kamu makhluk berstatus manusia,
QS. Attin ayat 4 :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Iya sempurna, bukan berarti ga pernah salah,
Sempurna mulai dari kebaikan sampai sempurna keburukan.
lengkaplah segala karakter, sifat, sikap dan tindakan manusia apapun itu. sehingga kita menjadi sempurna karena segala hal yang telah disertakan pada diri kita dalam penciptaan.
Tinggal gimana cara kita memanfaatkan, menerima, mensyukuri apa yang udah diberikan.
Penasehat terbaik ialah diri sendiri,
Jadi aku bukan mau nasehatin karna aku bener, tapi karna aku manusia yang pengen belajar berbagi, ga rugi kok sama-sama belajar.
Kalo aku insecure sering ngomong ke diri sendiri, ini aku berbagi ya bukan ada maksud lain, kalo lagi insecure cobain deh barangkali ampuh.
"Heyy cantik, kamu itu cantik bukan karna apa yang ada di kamu tapi karna apa adanya dirimu,
Cantik gak melulu tentang fisik...
Cantik itu kamu ,
Dan kamu itulah kecantikan itu..
okeee..
kamu cuma punya dua tangan gk bisa nutup mulut mereka, tapi kamu bisa pake tangan itu buat tutup telinga..
Anggap angin lalu yang jatuhin daun di ranting bukan jatuhin percaya dirimu,
mereka yang suka kamu akan selalu liat sisi baikmu,
mereka yang gk suka kamu akan selalu nilai kamu buruk sekalipun kamu baik.
jadi dirimu apa adamu,
kamu adalah kamu yg tau dirimu itu tuhan sama kamu.
Penilaian manusia itu sekedar penilaian tanpa nilai, sedang penilaian tuhanmu itu penilaian tak ternilai.
harga, menghargai
Belajar berbesar hati, agar nantinya ga berendah diri,
Belajar menghargai agar nantinya lebih dihargai.
Yang hatinya besar, ia besar menerima maaf, besar menerima salah, begitupun besar rasa untuk menghargai.
Kalau sudah begitu, besar pula kita ingin menghargainya.
Menghargai diri sendiri itu penting ya,
perubahan kan asalnya dari diri sendiri dulu.
Kalo mau menghargai orang, mestilah di mulai dari menghargai diri sendiri.
Belajar menghargai agar nantinya lebih dihargai.
Yang hatinya besar, ia besar menerima maaf, besar menerima salah, begitupun besar rasa untuk menghargai.
Kalau sudah begitu, besar pula kita ingin menghargainya.
Menghargai diri sendiri itu penting ya,
perubahan kan asalnya dari diri sendiri dulu.
Kalo mau menghargai orang, mestilah di mulai dari menghargai diri sendiri.
Sama halnya kalo mau dihargai orang, ya hargai juga orang itu.
Makna harga menghargai,
Sesama manusia, bukan hal kecil untuk saling belajar menghargai.
Sudah saling mendewasakan diri, karna kita sama-sama manusia.
Begini prinsipnya, semua manusia pasti ingin dihargai, nah gimana bisa kewujud kalo satu sama lain ga mau belajar menghargai.
Bukan harga dalam artian nominal ya,
Tapi dihargai dalam bentuk perlakuan, dan perkataan.
Namanya kita belajar, pasti ada aja jatuh bangunnya,
entah kita udah berusaha menghargai tapi ga balik di hargai, atau kita berusaha memahami tapi ga balik di pahami.
Kita kan belajar buat diri sendiri, bukan buat siapapun dalam hal apapun,
Jadi, menghargainya ga pilih memilih, ga pandang memandang siapa dia siapa kita.
Membumi untuk melangit.
Untuk belajar, jangan kapok yaa, tetep belajar lagi!1!
Kita kan belajar, ga apa kalau jatuh bangun.
Yang salah, udah jatuh ga bangun-bangun,
Alamat berabe nih .
Inget ini ga? man jadda wajada مَنْ جَدَّ وَجَدَ siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat.
Yang jelas mah, usaha ga pernah mengkhianati hasil, asalkan kita yakin sama usaha kita.
Makna harga menghargai,
Sesama manusia, bukan hal kecil untuk saling belajar menghargai.
Sudah saling mendewasakan diri, karna kita sama-sama manusia.
Begini prinsipnya, semua manusia pasti ingin dihargai, nah gimana bisa kewujud kalo satu sama lain ga mau belajar menghargai.
Bukan harga dalam artian nominal ya,
Tapi dihargai dalam bentuk perlakuan, dan perkataan.
Namanya kita belajar, pasti ada aja jatuh bangunnya,
entah kita udah berusaha menghargai tapi ga balik di hargai, atau kita berusaha memahami tapi ga balik di pahami.
Kita kan belajar buat diri sendiri, bukan buat siapapun dalam hal apapun,
Jadi, menghargainya ga pilih memilih, ga pandang memandang siapa dia siapa kita.
Membumi untuk melangit.
Untuk belajar, jangan kapok yaa, tetep belajar lagi!1!
Kita kan belajar, ga apa kalau jatuh bangun.
Yang salah, udah jatuh ga bangun-bangun,
Alamat berabe nih .
Inget ini ga? man jadda wajada مَنْ جَدَّ وَجَدَ siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat.
Yang jelas mah, usaha ga pernah mengkhianati hasil, asalkan kita yakin sama usaha kita.
Saturday, August 1, 2020
apa ada mu,
Apa ada mu,
Pernah ga ngerasa orang-orang ga terima kamu apa adanya.
Kok kamu begini sih, kok kamu begitu sih, jangan gini dong, jangan gitu dong, harus ini, harus itu, yang bener gini, yang bener gitu.
Yee, emang w jin nya aladdin bisa lu suruh-suruh dengan sesuka mau mu. Off baperan ¿
Key sip, mulai ngawur.. sans biar ga gerah kita begerah( bahasa asal bercanda, alias guyon cuy).
Tau dah gelap, pengen beli Aice aja!1! Eeh baper kan.
Jangan sedih, jangan kecewa, jangan berburuk sangka.
Pernah ga ngerasa orang-orang ga terima kamu apa adanya.
Kok kamu begini sih, kok kamu begitu sih, jangan gini dong, jangan gitu dong, harus ini, harus itu, yang bener gini, yang bener gitu.
Yee, emang w jin nya aladdin bisa lu suruh-suruh dengan sesuka mau mu. Off baperan ¿
Key sip, mulai ngawur.. sans biar ga gerah kita begerah( bahasa asal bercanda, alias guyon cuy).
Tau dah gelap, pengen beli Aice aja!1! Eeh baper kan.
Jangan sedih, jangan kecewa, jangan berburuk sangka.
Jangan juga jadi apa yang orang lain pikirkan, tapi jadilah apa yang kamu inginkan.
kamu ga bisa minta orang untuk terima kamu, karna mereka yang memahami ga perlu di minta untuk itu.
Mereka yang ingin memahami ga akan mempertanyakan tentangmu.
Mereka menerimamu tentu dengan apa adanya dirimu.
Kenapa kita ga sama, bukan karna kita berbeda.
Tapi karna untuk saling memahami, saling melengkapi, saling menerima.
Tau kan, kalo lingkaran ga bisa diisi sama bentuk lingkaran yang sama.
Orang laki sesama laki aja jelas pembunuhan generasi umat manusia.
Bukan maksud mau nyinggung yang kaum begini ya, cuma sekedar contoh nyata.
Sering ga sih,lebih mikirin penilaian orang,
timbang kita mikirin mau nya diri sendiri, pasti sering.
ga boong, sering begitu jujur dah iya kan.
ehe, gapapa wajar aja gitu soalnya manusia tuh makhluk sosial.
Pada dasarnya ga bisa hidup tanpa orang lain, tapi inget kita ga bisa hidup tanpa orang bukan penilaiannya.
Pusing dah kalo nurutin kata orang muluk.
Nah loh, tapi jangan pula ngerasa paling bener ya.
Kalo salah belajar terima, kalo bener jangan langsung besar kepala.
namanya manusia mah tempatnya salah, jadi saling mengingatkan boleh banget kok.
Yang baik mah harus banget di dengerin.
Kalo yang kurang baik, jangan dibawa sampe hati ntar sakit.
ga kasian hatinya tuh, kebanyakan nanggung penyakit.
Jadilah dirimu seutuhnya, apa yang ada di kamu ga bakal ada di orang lain.
ga boong, sering begitu jujur dah iya kan.
ehe, gapapa wajar aja gitu soalnya manusia tuh makhluk sosial.
Pada dasarnya ga bisa hidup tanpa orang lain, tapi inget kita ga bisa hidup tanpa orang bukan penilaiannya.
Pusing dah kalo nurutin kata orang muluk.
Nah loh, tapi jangan pula ngerasa paling bener ya.
Kalo salah belajar terima, kalo bener jangan langsung besar kepala.
namanya manusia mah tempatnya salah, jadi saling mengingatkan boleh banget kok.
Yang baik mah harus banget di dengerin.
Kalo yang kurang baik, jangan dibawa sampe hati ntar sakit.
ga kasian hatinya tuh, kebanyakan nanggung penyakit.
Jadilah dirimu seutuhnya, apa yang ada di kamu ga bakal ada di orang lain.
Yang suka copas mah ga berdaya.
Ya kalo wujud fisik bisa sama, tapi ada hal yang bukan dari penglihatan mata bisa di rasa.
Jadi ga perlu rendah diri, ngerasa ga diinginkan, harus ngikutin kata orang.
Kalo kamu lupa, coba deh inget lagi siapa yang selalu nerima kamu keadaan apapun dan di saat kapanpun.
Ya kalo wujud fisik bisa sama, tapi ada hal yang bukan dari penglihatan mata bisa di rasa.
Jadi ga perlu rendah diri, ngerasa ga diinginkan, harus ngikutin kata orang.
Kalo kamu lupa, coba deh inget lagi siapa yang selalu nerima kamu keadaan apapun dan di saat kapanpun.
Percaya deh, kamu itu ga sendiri.!1
Meskipun lupaan, jangan sampe lupa kalo "kamu itu ga sendiri ya."
be what you want to be, not what others want to see.
(Unknown)
Kamu adalah dirimu, menerima itu sama dengan menghargai keberadaanmu.
Yang menerima apa ada mu,
Sama dengan menginginkan keberadaanmu.
Thursday, July 30, 2020
fana bernama raga,
fana bernama raga,
Karena yg fana adalah raga, bukan jiwa.
Karena yg fana adalah raga, bukan jiwa.
Raga kita satu, jiwa kita pun satu.
Yg menua, yg mengkriput, yg menghitam, yg memutih, yg beruban, yg berubah itu raga.
Jiwa kita, terletak bagaimana kita menjaganya, mengisinya, memeliharanya.
Menuruti penilaian manusia tiada habis dirimu berbenah, tiada benar dirimu berubah, tiada senang dirimu di buatnya.
Penilaian tuhan itulah yg nyata apa adanya.
Seperti kala,
Metamorfosa ulat, menjadi kupu-kupu.
Pada ia ada keburukan menjadi keindahan.
Pada ia ada keburukan menjadi keindahan.
Yg berubah wujudnya raganya, ia tetaplah dari seekor ulat.
Kebaikan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.
juga keburukan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.
Bukan suatu hal yg dapat di buat.
Kamu bisa membuat barang, benda, atau bahkan tiruan manusia, tapi tidak dengan kebaikan atau pun keburukan.
Baik, buruk ialah sebuah kata pemisah dari keutuhan itu sendiri.
Manusia, pada hakikatnya memiliki kebaikan maupun keburukan.
Layaknya dua pohon tumbuh, apa yg ada di satu pohon pun keduanya sama-sama memilikinya.
Nah, manis tidak buahnya, rindang tidak pohonnya, banyak tidak manfaatnya, itu menjadi tanggung jawab kita si pemilik pohon.
Sebagaimana harusnya, pohon nan rindang, buah lebat nan manis, indah di pandang, nyaman di tempati.
Maka, kita beri ia pupuk, kita rawat ia, kita sirami banyak kasih sayang.
Tumbuhlah ia menjadi pohon yg penuh kebaikan.
Bukan berarti jika tidak merawatnya maka kebaikan itu hilang, hanya saja kebaikan itu banyaknya tertutupi keburukan.
Bukan pula keburukan itu hilang, hanya saja keburukan itu banyaknya tertutupi kebaikan.
Banyak kebaikan yg tak dihargai, lalu perlahan mereka enggan.
Semoga yg baik berbalas banyak kebaikan.
Semoga keburukan, tak menghilangkan banyak kebaikan.
Semoga yg sedang tak baik lekas membaik.
Baik keburukan, dan kebaikan keduanya bergantung pada apa kita menilainya.
Kamu menilai kebaikan diri seseorang, bukan berarti
tak ada keburukan padanya.
Kamu menilai keburukan diri seseorang, bukan berarti tak ada kebaikan padanya.
Seperti raga bertemu jiwa, keburukan, kebaikan itu sama utuh.
Tuesday, July 28, 2020
tentang bahagia itu;
Kalo udah, makasih dulu sama yg kasi kebahagiaan.
Kalo belum, Jangan lupa kalo seharian ini kamu ga bahagia, bukan berarti kemaren dan besok ga bahagia.
Pernah ga tanya begini "kapan sih aku bisa bahagia?, apa aku boleh bahagia?, kenapa aku gk bahagia?."
Itu pertanyaan orang yg bahagianya masih mencari kebahagiaan, bahagia mu ada di sekitarmu ngapain di cari.
padahal bahagia itu ada di sekelilingmu, tapi karna tadi kamu terlarut dalam kedukaan buta, ga kelihatan apa-apa yg ada di sekelilingmu.
Bahagia semu, yg ada pas kamu berada.
bahagia nyata yg ada pas kamu saat keadaan apapun.
ya, mungkin kita punya sisi pandang berbeda tentang bahagia itu sendiri.
Pernah nangis, ngerasa ga bahagia? Boleh, kata siapa ga boleh.
Tapi abis nangis udah sampe situ aja, bangkit lagi hidup lagi semangat lagi.
Hdup kita bukan buat di tangisi,
Meskipun pas lahir suara tangisan dulu yg nyapa kita.
Kamu nangis bukan buat rasa tidak bahagia, tapi buat ngeluapin semua yg udah kamu pendem.
Mendem tu ga baik tauu, di ulu ati sakit rasanya bisa jadi penyakit kalo ga di keluarin.
Kamu nangis karna kamu kuat, setelah nangis kamu bisa lebih kuat dari sebelumnya.
Ga perlu percaya kataku yaa, cukup rasain sendiri aja.
Bahagia, luka, senang, sedih, itu warna di kehidupan, bumbu di setiap cerita, pengalaman yg nanti jadi pelajaran.
Bukankah kamu suka liat indah warna warni nya pelangi, coba pikir dari berapa warna itu?
Banyak bukan.
Dan lagi setelah apa pelangi itu muncul,
Hujan kan.
Bahkan langit pun menjatuhkan air nya untuk mendapat pelangi, dan ga semua air yg tumpah ke bumi ada pelanginya.
Apa langit pernah lelah untuk berhenti menjatuhkan air nya.
Apa kemudian ia tak bahagia, tidak.
ia tetap langit yg bahagia.
Langit tetaplah langit, meskipun hujan tak berbalas pelangi, meskipun malam tak berhias bintang, bulan, meskipun terang atau gelap, meskipun kita lupa atau ingat.
Dan kamu tetaplah kamu, entah bahagia atau tidak.
Karna sejatinya, kebahagiaan itu ada di kamu.
Hdup kita bukan buat di tangisi,
Meskipun pas lahir suara tangisan dulu yg nyapa kita.
Kamu nangis bukan buat rasa tidak bahagia, tapi buat ngeluapin semua yg udah kamu pendem.
Mendem tu ga baik tauu, di ulu ati sakit rasanya bisa jadi penyakit kalo ga di keluarin.
Kamu nangis karna kamu kuat, setelah nangis kamu bisa lebih kuat dari sebelumnya.
Ga perlu percaya kataku yaa, cukup rasain sendiri aja.
Bahagia, luka, senang, sedih, itu warna di kehidupan, bumbu di setiap cerita, pengalaman yg nanti jadi pelajaran.
Bukankah kamu suka liat indah warna warni nya pelangi, coba pikir dari berapa warna itu?
Banyak bukan.
Dan lagi setelah apa pelangi itu muncul,
Hujan kan.
Bahkan langit pun menjatuhkan air nya untuk mendapat pelangi, dan ga semua air yg tumpah ke bumi ada pelanginya.
Apa langit pernah lelah untuk berhenti menjatuhkan air nya.
Apa kemudian ia tak bahagia, tidak.
ia tetap langit yg bahagia.
Langit tetaplah langit, meskipun hujan tak berbalas pelangi, meskipun malam tak berhias bintang, bulan, meskipun terang atau gelap, meskipun kita lupa atau ingat.
Dan kamu tetaplah kamu, entah bahagia atau tidak.
Karna sejatinya, kebahagiaan itu ada di kamu.
Jangan bergantung kebahagiaan pada apapun, siapapun.
Karena itu bukan sebenarnya bahagia.
Harus bahagia karna kamu memang bahagia, bukan dengan alasan olehnya kamu bahagia.
Salamku, untukmu kebahagiaanmu :)
Monday, July 27, 2020
kalo cape istirahat, jangan berhenti. ini perjalanan bukan persinggahan.
Ada kala nya kita lelah, bukan soal fisik tapi lelah aja untuk semua ini.
Ya kan? ga perlu berdusta. wkwk, ini bukan ruang persinggahan, ini ruang dimana semua hal tentangmu di terima di sini.
Baik, burukmu, senang, sedihmu, luka, bahagiamu, ini bukan tentang kata bukan pula bualan manis beruntai sapa.
Ini ruang antara kamu dan dirimu.
ga ada yg bakal menilai mu di sini, ga ada yg kepo urusanmu di sini.
Kamu adalah kamu, banggalah dengan itu.
Hey, jika kamu ga punya sesuatu buat di banggain kamu salah.
Banyak yg bisa kamu banggain dari diri sendiri.
Banggalah, kamu adalah kamu.
Banggalah kamu tetap ada.
Banggalah kamu mampu melewati ini.
Banggalah untuk hati yg masih tegar fisik yg utuh bugar.
Selamat malam, dariku untukmu yg ku banggakan. :)
kamu ga sendiri,
Pasti kita pernah ada di posisi yg mana dunia ini rasanya ga berpihak sama keadaan kita bukan ?
Hey, baik itu aku, kamu, mereka pun juga merasakannya.
entah dari satu masalah, atau bahkan dari berbagai masalah yang kita rasakan.
Tapi coba lihat masalah itu dari hal positifnya jangan keburu di bawa nething (negatif thinking) kan makin ga kelar masalahnya.
karna apa yang sebenarnya kita pikirkan belum tentu itu benar adanya.
dan prasangka buruk akan membawa ke hal yg buruk pula,
Jika prasangka baik maka in syaa allah akan membawa ke hal baik pula.
tidak ada salahnya memandang baik sesuatu yang kita lihat secara lahiriah kurang baik.
terkadang sesuatu itu tidak bisa kita lihat secara lahir saja tetapi juga batin.
"Berpikir merupakan cermin yang membuatmu dapat melihat antara kebaikan dan keburukan"
Sunday, July 26, 2020
nilai berharap?
Yap memang manusiawi kan bergantung harap pada salah satu makhluk tuhan,
nah barangkali kita salah tempat berharap, maka dari itu beberapa harapan itu berujung kekecewaan.
buat apa?
bukannya salah punya rasa berharap,
Hanya tempat kita menggantungkan harapan itu yang kurang tepat.
Nih misalnya begini,
kita mancing di sungai yg tentu banyak ikannya
dengan mancing di bak mandi yg kita tau betul gk ada ikannya.
mana yg pasti dapat hasil nya? Kalo begini mah gk perlu ke orang pintar buat ramal.
Jadilah terbuang harapan kita tadi timbul kecewa.
Padahal yg salah kita nya, sudah tau tempat itu salah buat mancing masih juga kasi pancing di situ.
berharaplah hanya padanya yg maha mengabulkan harapan.
nah barangkali kita salah tempat berharap, maka dari itu beberapa harapan itu berujung kekecewaan.
buat apa?
bukannya salah punya rasa berharap,
Hanya tempat kita menggantungkan harapan itu yang kurang tepat.
Nih misalnya begini,
kita mancing di sungai yg tentu banyak ikannya
dengan mancing di bak mandi yg kita tau betul gk ada ikannya.
mana yg pasti dapat hasil nya? Kalo begini mah gk perlu ke orang pintar buat ramal.
Jadilah terbuang harapan kita tadi timbul kecewa.
Padahal yg salah kita nya, sudah tau tempat itu salah buat mancing masih juga kasi pancing di situ.
berharaplah hanya padanya yg maha mengabulkan harapan.
Saturday, July 25, 2020
kata tak punya kaki tapi kata mampu sampai bagian bumi manapun.
Bagaimana ungkapan bisa menyatukan antar manusia?
Tentu saja sebelum mulai membahas tentang hal itu, mari kita cari tahu terlebih dulu apa pengertian ungkapan itu sendiri.
Ungkapan :
=> yap, jika diambil dari kamus bahasa besar indonesia (kbbi) secara garis besar, menunjukkan; membuktikan; menyingkapkan (tentang sesuatu yang sebelumnya masih menjadi rahasia atau tidak banyak diketahui orang).
ungkapan terdiri atas beberapa kata yang mempunyai makna yang sama dengan sebuah kata tertentu.
jadi, sebuah kata bisa menjelaskan makna dari apa yang ingin di ungkapkan seseorang.
Friday, July 24, 2020
Thursday, July 23, 2020
Subscribe to:
Posts (Atom)