fana bernama raga,
Karena yg fana adalah raga, bukan jiwa.
Karena yg fana adalah raga, bukan jiwa.
Raga kita satu, jiwa kita pun satu.
Yg menua, yg mengkriput, yg menghitam, yg memutih, yg beruban, yg berubah itu raga.
Jiwa kita, terletak bagaimana kita menjaganya, mengisinya, memeliharanya.
Menuruti penilaian manusia tiada habis dirimu berbenah, tiada benar dirimu berubah, tiada senang dirimu di buatnya.
Penilaian tuhan itulah yg nyata apa adanya.
Seperti kala,
Metamorfosa ulat, menjadi kupu-kupu.
Pada ia ada keburukan menjadi keindahan.
Pada ia ada keburukan menjadi keindahan.
Yg berubah wujudnya raganya, ia tetaplah dari seekor ulat.
Kebaikan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.
juga keburukan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.
Bukan suatu hal yg dapat di buat.
Kamu bisa membuat barang, benda, atau bahkan tiruan manusia, tapi tidak dengan kebaikan atau pun keburukan.
Baik, buruk ialah sebuah kata pemisah dari keutuhan itu sendiri.
Manusia, pada hakikatnya memiliki kebaikan maupun keburukan.
Layaknya dua pohon tumbuh, apa yg ada di satu pohon pun keduanya sama-sama memilikinya.
Nah, manis tidak buahnya, rindang tidak pohonnya, banyak tidak manfaatnya, itu menjadi tanggung jawab kita si pemilik pohon.
Sebagaimana harusnya, pohon nan rindang, buah lebat nan manis, indah di pandang, nyaman di tempati.
Maka, kita beri ia pupuk, kita rawat ia, kita sirami banyak kasih sayang.
Tumbuhlah ia menjadi pohon yg penuh kebaikan.
Bukan berarti jika tidak merawatnya maka kebaikan itu hilang, hanya saja kebaikan itu banyaknya tertutupi keburukan.
Bukan pula keburukan itu hilang, hanya saja keburukan itu banyaknya tertutupi kebaikan.
Banyak kebaikan yg tak dihargai, lalu perlahan mereka enggan.
Semoga yg baik berbalas banyak kebaikan.
Semoga keburukan, tak menghilangkan banyak kebaikan.
Semoga yg sedang tak baik lekas membaik.
Baik keburukan, dan kebaikan keduanya bergantung pada apa kita menilainya.
Kamu menilai kebaikan diri seseorang, bukan berarti
tak ada keburukan padanya.
Kamu menilai keburukan diri seseorang, bukan berarti tak ada kebaikan padanya.
Seperti raga bertemu jiwa, keburukan, kebaikan itu sama utuh.