Thursday, July 30, 2020

fana bernama raga,

fana bernama raga,
Karena yg fana adalah raga, bukan jiwa.

Raga kita satu, jiwa kita pun satu.

Yg menua, yg mengkriput, yg menghitam, yg memutih, yg beruban, yg berubah itu raga.

Jiwa kita, terletak bagaimana kita menjaganya, mengisinya, memeliharanya.

Menuruti penilaian manusia tiada habis dirimu berbenah, tiada benar dirimu berubah, tiada senang dirimu di buatnya.

Penilaian tuhan itulah yg nyata apa adanya.

Seperti kala,
Metamorfosa ulat, menjadi kupu-kupu.
Pada ia ada keburukan menjadi keindahan.

Yg berubah wujudnya raganya, ia tetaplah dari seekor ulat.

Kebaikan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.

juga keburukan ada, dimiliki dalam diri setiap manusia.

Bukan suatu hal yg dapat di buat.

Kamu bisa membuat barang, benda, atau bahkan tiruan manusia, tapi tidak dengan kebaikan atau pun keburukan.

Baik, buruk ialah sebuah kata pemisah dari keutuhan itu sendiri.

Manusia, pada hakikatnya memiliki kebaikan maupun keburukan.

Layaknya dua pohon tumbuh, apa yg ada di satu pohon pun keduanya sama-sama memilikinya.

Nah, manis tidak buahnya, rindang tidak pohonnya, banyak tidak manfaatnya, itu menjadi tanggung jawab kita si pemilik pohon.

Sebagaimana harusnya, pohon nan rindang, buah lebat nan manis, indah di pandang, nyaman di tempati.

Maka, kita beri ia pupuk, kita rawat ia, kita sirami banyak kasih sayang.

Tumbuhlah ia menjadi pohon yg penuh kebaikan.

Bukan berarti jika tidak merawatnya maka kebaikan itu hilang, hanya saja kebaikan itu banyaknya tertutupi keburukan.

Bukan pula keburukan itu hilang, hanya saja keburukan itu banyaknya tertutupi kebaikan.

Banyak kebaikan yg tak dihargai, lalu perlahan mereka enggan.

Semoga yg baik berbalas banyak kebaikan.

Semoga keburukan, tak menghilangkan banyak kebaikan.

Semoga yg sedang tak baik lekas membaik.

Baik keburukan, dan kebaikan keduanya bergantung pada apa kita menilainya.

Kamu menilai kebaikan diri seseorang, bukan berarti
tak ada keburukan padanya.

Kamu menilai keburukan diri seseorang, bukan berarti tak ada kebaikan padanya.

Seperti raga bertemu jiwa, keburukan, kebaikan itu sama utuh.



Tuesday, July 28, 2020

tentang bahagia itu;


Bahagia? Udah bahagia kah hari ini, jam ini, menit ini, detik ini.

Kalo udah, makasih dulu sama yg kasi kebahagiaan.
Kalo belum, Jangan lupa kalo seharian ini kamu ga bahagia, bukan berarti kemaren dan besok ga bahagia.

Pernah ga tanya begini "kapan sih aku bisa bahagia?, apa aku boleh bahagia?, kenapa aku gk bahagia?."

Itu pertanyaan orang yg bahagianya masih mencari kebahagiaan, bahagia mu ada di sekitarmu ngapain di cari.

padahal bahagia itu ada di sekelilingmu, tapi karna tadi kamu terlarut dalam kedukaan buta, ga kelihatan apa-apa yg ada di sekelilingmu.

Bahagia semu, yg ada pas kamu berada.

bahagia nyata yg ada pas kamu saat keadaan apapun.

ya, mungkin kita punya sisi pandang berbeda tentang bahagia itu sendiri.

Pernah nangis, ngerasa ga bahagia? Boleh, kata siapa ga boleh. 

Tapi abis nangis udah sampe situ aja, bangkit lagi hidup lagi semangat lagi.

Hdup kita bukan buat di tangisi,
Meskipun pas lahir suara tangisan dulu yg nyapa kita.

Kamu nangis bukan buat rasa tidak bahagia, tapi buat ngeluapin semua yg udah kamu pendem.

Mendem tu ga baik tauu, di ulu ati sakit rasanya bisa jadi penyakit kalo ga di keluarin.

Kamu nangis karna kamu kuat, setelah nangis kamu bisa lebih kuat dari sebelumnya.

Ga perlu percaya kataku yaa, cukup rasain sendiri aja.

Bahagia, luka, senang, sedih, itu warna di kehidupan, bumbu di setiap cerita, pengalaman yg nanti jadi pelajaran.

Bukankah kamu suka liat indah warna warni nya pelangi, coba pikir dari berapa warna itu?
Banyak bukan.

Dan lagi setelah apa pelangi itu muncul,
Hujan kan.

Bahkan langit pun menjatuhkan air nya untuk mendapat pelangi, dan ga semua air yg tumpah ke bumi ada pelanginya.

Apa langit pernah lelah untuk berhenti menjatuhkan air nya.

Apa kemudian ia tak bahagia, tidak.
ia tetap langit yg bahagia.

Langit tetaplah langit, meskipun hujan tak berbalas pelangi, meskipun malam tak berhias bintang, bulan, meskipun terang atau gelap, meskipun kita lupa atau ingat.

Dan kamu tetaplah kamu, entah bahagia atau tidak.
Karna sejatinya, kebahagiaan itu ada di kamu.

Jangan bergantung kebahagiaan pada apapun, siapapun.
Karena itu bukan sebenarnya bahagia.

Harus bahagia karna kamu memang bahagia, bukan dengan alasan olehnya kamu bahagia.

Salamku, untukmu kebahagiaanmu :)

Monday, July 27, 2020

kalo cape istirahat, jangan berhenti. ini perjalanan bukan persinggahan.


Ada kala nya kita lelah, bukan soal fisik tapi lelah aja untuk semua ini.

Ya kan? ga perlu berdusta. wkwk, ini bukan ruang persinggahan, ini ruang dimana semua hal tentangmu di terima di sini.

Baik, burukmu, senang, sedihmu, luka, bahagiamu, ini bukan tentang kata bukan pula bualan manis beruntai sapa. 

Ini ruang antara kamu dan dirimu.

ga ada yg bakal menilai mu di sini, ga ada yg kepo urusanmu di sini.

Kamu adalah kamu, banggalah dengan itu.
Hey, jika kamu ga punya sesuatu buat di banggain kamu salah.

Banyak yg bisa kamu banggain dari diri sendiri.

Banggalah, kamu adalah kamu.

Banggalah kamu tetap ada.

Banggalah kamu mampu melewati ini.

Banggalah untuk hati yg masih tegar fisik yg utuh bugar.

Selamat malam, dariku untukmu yg ku banggakan. :)

kamu ga sendiri,

Pasti kita pernah ada di posisi yg mana dunia ini rasanya ga berpihak sama keadaan kita bukan ?

Hey, baik itu aku, kamu, mereka pun juga merasakannya.

entah dari satu masalah, atau bahkan dari berbagai masalah yang kita rasakan.

Tapi coba lihat masalah itu dari hal positifnya jangan keburu di bawa nething (negatif thinking) kan makin ga kelar masalahnya.
karna apa yang sebenarnya kita pikirkan belum tentu itu benar adanya.

dan prasangka buruk akan membawa ke hal yg buruk pula,
Jika prasangka baik maka in syaa allah akan membawa ke hal baik pula.

tidak ada salahnya memandang baik sesuatu yang kita lihat secara lahiriah kurang baik.

terkadang sesuatu itu tidak bisa kita lihat secara lahir saja tetapi juga batin.

"Berpikir merupakan cermin yang membuatmu dapat melihat antara kebaikan dan keburukan"

Sunday, July 26, 2020

nilai berharap?

Yap memang manusiawi kan bergantung harap pada salah satu makhluk tuhan,

nah barangkali kita salah tempat berharap, maka dari itu beberapa harapan itu berujung kekecewaan.

buat apa?

bukannya salah punya rasa berharap,

Hanya tempat kita menggantungkan harapan itu yang kurang tepat.

Nih misalnya begini,

kita mancing di sungai yg tentu banyak ikannya

dengan mancing di bak mandi yg kita tau betul gk ada ikannya.

mana yg pasti dapat hasil nya? Kalo begini mah gk perlu ke orang pintar buat ramal.

Jadilah terbuang harapan kita tadi timbul kecewa.

Padahal yg salah kita nya, sudah tau tempat itu salah buat mancing masih juga kasi pancing di situ.

berharaplah hanya padanya yg maha mengabulkan harapan.

Saturday, July 25, 2020

kata tak punya kaki tapi kata mampu sampai bagian bumi manapun.

Bagaimana ungkapan bisa menyatukan antar manusia?
Tentu saja sebelum mulai membahas tentang hal itu, mari kita cari tahu terlebih dulu apa pengertian ungkapan itu sendiri.
Ungkapan :
=> yap, jika diambil dari kamus bahasa besar indonesia (kbbi) secara garis besar, menunjukkan; membuktikan; menyingkapkan (tentang sesuatu yang sebelumnya masih menjadi rahasia atau tidak banyak diketahui orang).
ungkapan terdiri atas beberapa kata yang mempunyai makna yang sama dengan sebuah kata tertentu.
jadi, sebuah kata bisa menjelaskan makna dari apa yang ingin di ungkapkan seseorang.